JANGAN LEPASKAN CINTA

Cerita saya ini hanyalah sebuah cerita biasa dari kehidupan seorang wanita.

Saya membagi cerita karena ingin membagi kebahagian yang telah saya dapatkan dalam kehidupan.

Saya dilahirkan dari sebuah keluarga pekerja keras.

Papa adalah seorang pengusaha yang berhasil. Sejak kecil, saya lebih dekat

dengan Papa, hal itu membuat saya menjadi seperti seorang laki-laki.

Bukan dalam penampilan, tapi dari cara berpikir dan cara mengambil keputusan dan cara saya berbuat. Dan saya pun seorang pekerja keras seperti Papa. Dengan bekerja keras dan adanya emansipasi, saya berhasil memiliki semua yang saya inginkan dalam hidup.

Dalam kehidupan sehari-hari, saya agak nakal, keras kepala dan suka
berganti

pacar dan mencoba sesuatu yang baru. Saya mempunyai jiwa petualang
layaknya seorang laki-laki mungkin karena dekat dengan Papa saya.

Pada suatu kegiatan, saya bertemu dengan seorang pria, yang kemudian
menjadi suami saya. Calon suami saya itu sebenarnya bukan type ideal
saya. Saya melihat banyak kekurangan dari nya karena dia tidak seperti
layaknya

laki-laki yang saya idamkan sebagai laki-laki ideal. Tapi ada hal yang
menarik

dari nya dan saya pun tidak tahu itu apa, yang membuat saya senang
bersama dengan dia. Dan anehnya kami pun berpacaran.
Pacaran kami tidak seindah seperti layaknya cerita cinta Cinderella.
Kami sering bertengkar, kami sering saling menyakiti satu sama lain. Mungkin
calon suami saya tersebut malu karena dia tidak memiliki banyak hal
seperti yang saya miliki. Dia sangat angkuh dan sombong seakan-akan
dialah orang yang paling pintar diantara kami berdua. Kami pun seperti
kucing dengan tikus, selalu bertengkar sehingga kami pun berpisah,
walaupun kami kembali pacaran lagi. Yang terjadi kemudian adalah kami
menjadi putus dan sambung berulang kali. Saya pun lelah dan menjadi
sangat membenci dia lalu memutuskan untuk meninggalkannya. Lagipula keluarga Saya tidak menyukainya karena dianggap hanya akan mengambil keuntungan materi yang keluarga kami miliki.

Saya pun mencoba menjalin hubungan dengan pria lain. Ketika gagal, saya

Mencoba pria lain lagi dan begitulah seterusnya. Satu hal yang saya
Tidak mengerti kenapa saya selalu mengingat pada calon suami saya tsb.
Begitulah saya melewati hari-hari dalam tahun-tahun yang berlalu dalam
kehidupan saya.

Waktu berjalan dan secara kebetulan saya pun bertemu dengannya lagi di
Suatu kota. Dia mengajak saya untuk meluangkan waktu luang bersama. Saya pun setuju walaupun sebenarnya saya sangat enggan karena mengingat rasa
benci saya kepadanya dan sikapnya yang angkuh dan sombong.

Kami pun bertukar cerita tentang kehidupan kami masing-masing. Saya
Melihat bagaimana keangkuhan dan kesombongan seorang pria ketika bercerita tentang keinginannya dan bagaimana menjalani hidup dengan kesendiriannya. Sampai pada akhirnya kami pun bernostalgia tentang hubungan kami. Saya melihat perubahan wajah padanya, matanya seakan-akan menerawang dengan kosong. Tiba-tiba saya melihat wajahnya seperti seorang yang tak berdaya. Saya tidak melihat lagi keangkuhan dan kesombongan dari seorang pria dalam dirinya,
yang saya rasakan kelembutan hati seorang pria.



Saya melihat dia hanyalah seorang manusia biasa yang mencoba bertahan
tegar dalam masalah-masalah yang dihadapinya. Saat itu juga saya
menyadari, bahwa dia tidaklah seangkuh dan sesombong yang selama ini
saya rasakan. Saya bisa merasakan sedih yang dia rasakan ketika saya
memutuskan untuk berpisah dengan dia. Saya baru menyadari bahwa dia sudah merasa tidak
mampu membuktikan betapa dia sangat mencintai saya.

Ketika saya kembali ke hotel, saya pun menangis dan menyesali semua
kebodohan yang telah terjadi. Saya kehilangan calon suami saya karena
saya menginginkan dia sesuai dengan apa yang saya inginkan, dan ketika
dia tidak mampu seperti yang saya inginkan, saya pun marah dan membenci
dia tanpa melihat diri saya sendiri apakah saya juga mau berubah seperti
apa yang diinginkan olehnya. Saya tidak bisa melihat dia sebagai seorang
yang sempurna dengan kekurangan dan kelebihan yang dimiliknya dan saya
tidak menyadari bahwa dia telah berubah seperti kemauan saya dengan
semua kemampuan dia. Saya pun jadi membenci diri saya karena tidak mampu
melihat begitu banyak hal baik yang diberikan olehnya untuk membahagiakan saya. Saya tidak mampu melihat kebahagian dan tawa yang diberikan olehnya dalam hidup saya.
Kemudian saya akhirnya menyadari, apa yang saya suka darinya yang tidak
mampu diberikan oleh pria lain adalah dia telah membuat hidup saya
seperti alunan nada yang indah. Terkadang, nada itu sangat tinggi sehingga
menyayat hati, terkadang sangat rendah sampai tidak bisa di dengar kemudian mengalun dengan cepat dan penuh dentaman tetapi penuh keriangan. Calon suami saya bukan seperti pria lainnya. Dia mengajar saya melihat dengan cara yang
berbeda. Kejujuran dia kadang menyakitkan hati saya, tapi itulah yang
membuat saya mencintai dia, karena dia mau mencintai saya dengan cara
yang berbeda dengan pria lain.

Dia ingin agar saya menjadi lebih baik. Dan saya pun melihat bahwa dia
Sama seperti Papa saya, seorang laki-laki yang tahu apa yang diinginkan dalam hidupnya dan mau berjuang untuk cita-citanya.

Saya memutuskan mengajaknya bertemu dan saya pun melamar dia.

Suami saya kaget tapi dia menerima lamaran saya. Saya menangis bahagia
Dan untuk pertama kali saya melihatnya menangis. Saya bahagia karena saya
Telah menyia-nyiakan cinta saya selama ini dan ketika saya memutuskan untuk merengkuh cinta itu kembali, cinta masih berpihak pada saya. Dan itulah keputusan paling gila yang saya lakukan dalam hidup saya.



Saya mendapat banyak cobaan untuk cinta yang saya inginkan terutama dari

keluarga saya, tetapi saya tetap percaya pada cinta. Memang saya tidak

mendapatkan semua yang saya inginkan dalam hidup, tetapi saya
mendapatkan

satu hal yang paling indah dan berharga yang dapat diberikan oleh
kehidupan

yang tidak mungkin saya tukar dengan apapun. Saya mempunyai keluarga dan

anak-anak yang membuat saya bisa ketawa dan bisa menangis, bisa membuat

saya senang dan marah, tapi itulah kehidupan. Dan seperti itulah
kehidupan

semestinya di jalani.



Saat ini sebagai wanita, saya pun menyadari bahwa saya memang diambil
dari

tulang rusuk laki-laki. Dan saya sadar bahwa Pria adalah mahluk paling
sempurna yang di ciptakan Allah. Pria adalah mahluk yang paling tegar
tapi juga

paling sensitif setelah saya menyadari bahwa sebagian besar perancang
busana, juru masak, ahli seni, arsitek, akuntan dll adalah pria. Mereka,
kaum pria mampu kelihatan tegar dan keras di depan orang banyak bahkan
mungkin di depan wanita yang dicintainya tapi hatinya tetap sensitif
melebihi wanita. Saya selalu mengutamakan kepentingan suami dan
anak-anak saya. Saya mau mengorbankan karir dan keinginan saya pribadi.
Ketika saya mengorbankan kepentingan pribadi demi cinta, saya memperoleh
lebih dari yang saya inginkan, karena saya mendapatkan seorang suami
yang selalu mempunyai waktu untuk selalu berbagi. Suami yang mau
mengajak saya jalan berdua di malam hari, mencuci piring bersama dan
memberi kejutan-kejutan yang menyenangkan hati saya di kala gundah.



Hampir tiap hari saya bertengkar dengan suami saya. Dari hal kecil
masalah

pakaian dan belok kiri atau kanan ketika jalan,sampai masalah besar
seperti

suami saya yang memilih jalan dengan teman-temannya daripada ke rumah

orang tua yang membuat saya membenci dia lalu kami diam bermusuhan
selama beberapa hari. Terkadang kami bertengkar karena suami saya
melakukan sesuatu yang saya tidak suka tanpa mau menyadari bahwa apa
yang dibuat oleh suami saya adalah untuk kebaikan saya. Tapi itulah
cinta ketika saya merasa saya tidak malu menunjukkan diri saya apa
adanya ke suami saya. Dan semua pertengkaran itu tidak ada artinya
dibanding kebahagiaan dan kedamaian yang mampu suami saya berikan. Saya
dapat tidur dengan tenang karena suami saya akan memeriksa anak- anak
kami dan semua pintu dan jendela pada malam hari. Ketika saya
berpura-pura tidur dengan sembarangan maka suami saya akan merapikan
selimut saya dan menyingkir agar saya tidur tenang. Suami saya akan
membereskan berkas-berkas di meja saya agar saya bisa langsung berangkat
ke kantor dan jika ada yang ketinggalan suami mau memutar balik
kendaraan kami walaupun dia tetap marah. Tapi apapun yang terjadi kami
tetap bersama bukan karena kami diikat dalam sebuah pernikahan tetapi
kami mengikatkan diri dalam cinta kami.

Saya dapat bertengkar dengan hebatnya tanpa takut karena saya yakin
cinta

kami lebih besar dari keegoisan kami masing-masing.



Apa yang ingin saya sampaikan kepada anda semua kaum wanita adalah hal
yang sederhana. Pertama adalah salah ketika anda berpikiran anda akan

berhasil meraih karir atau cita-cita pribadi anda dengan hidup sendiri
dengan

alasan apapun, karena sudah tertulis bahwa manusia hidup berpasangan.
Karena setiap pria dan wanita akan saling memberi dan saling berbagi.
Kedua, kehidupan berkeluarga itu sangat rumit dan kompleks, jauh
melebihi mengurus

perusahaan-perusahaan, karena tidak ada struktur organisasi, SOP,
manajemen

tertulis dll. Bisa anda bayangkan anak anda yang tidak mau menurut
perintah

anda, tetapi anda tidak bisa memecat dia atau pun ketika anda sedang
capek dan tiba-tiba suami anda bertanya dimana kaos dalam di taruh dan
anda tidak

bisa menggantung di pintu anda tulisan "Jangan Diganggu, Lagi Sibuk"
karena

anda satu kamar dengan dia atau anda harus mengeluarkan dana non budget
hanya karena tembok anda di coret-coret oleh anak anda tanpa bisa
mengeluarkan Surat Peringatan. Tetapi kalau anda bisa mengatasi dan
menikmati kehidupan keluarga anda dan mampu belajar dari kehidupan
berkeluarga, maka percayalah anda akan menjadi wanita yang berhasil.



Tidak ada wanita yang berhasil dan terkenal dalam dunia ini yang hidup
sendirian. Semua wanita yang berhasil selalu mempunyai keluarga yang
baik,

karena wanita lah yang mengatur sebuah keluarga. Dan saat itulah anda
akan

menyadari kenapa wanita diambil dari tulang rusuk pria. Bahkan saya
berbagi

cerita ini untuk wanita-wanita yang menginginkan semua hal yang terbaik
dalam

dirinya. Saya tetap seorang isteri yang menyiapkan pakaian suami saya,

menyiapkan makan di rumah saya dan segala sesuatu dalam rumah tangga

saya. Dan jika saya harus memilih, maka saya memilih keluarga saya
dibanding

dengan karir saya yang terkenal.



Akhir kata, jika anda percaya sudah menemukan cinta anda dan pasangan
hidup

anda, berjuang lah mendapatkannya dan jangan lepaskan cinta anda.

Mungkin jalan cerita cinta anda tidak semulus cerita teman anda atau
orang tua anda, tetapi ketika anda mau berjuang demi cinta anda, anda
akan melihat dalam cinta, segala sesuatu akan tampak lebih indah.Jangan
terpaku pada hal-hal kecil, nasehat saya, jika anda mampu menghitung
semua kesalahan dan sikap dia yang membuat anda benci pada pasangan
anda, percayalah anda tidak akan pernah sanggup menghitung kebaikan,tawa
dan kebahagiaan yang dia berikan pada anda, dan itulah cinta.

Hidup itu indah bukan karena jalan yang harus kita lalui itu mudah
tetapi karena jalan kehidupan itu berat dan berliku kadang menanjak dan
menukik turun dengan tajam dan bergelombang dan akhirnya anda akan
merasa bahagia

tanpa mengingat apa yang telah anda lalui jika anda mau tetap teguh
dengan

cinta anda.

Saya tidak mau anda mengalami hidup seperti saya yang telah menyia-
nyiakan

cinta saya karena ke egoisan saya. Terkadang kita baru menyadari sesuatu
itu begitu berharga ketika kita kehilangan.



Diantara semua yang ada didunia, maka cintalah yang paling terbesar.

Saya adalah seorang CEO di salah satu perusahaan terbesar di Amerika
bahkan

di dunia.

Dan saya lebih bangga menyebut diri saya sebagai seorang isteri dan ibu

yang bahagia karena untuk itulah Allah menciptakan saya di dunia ini.
Posted by monashyip, Friday, May 11, 2007 9:03 AM

0 Comments:

<< Home | << Add a comment