Boy and Girl

Sewaktu Boy dan Girl baru berpacaran, Boy melipat
1000 burung kertas
buat Girl, dan menggantungkannya di dalam kamar
Girl. Boy mengatakan,
1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan
hatinya.

Waktu itu, Boy dan Girl, setiap detik selalu
merasakan betapa indahnya
cinta mereka berdua....

Tetapi pada suatu saat, Girl mulai menjauhi Boy.
Ternyata! Girl menikah
dan pergi ke Perancis, Paris tempat impiannya, yang
selalu muncul dalam
setiap mimpi-mimpinya...

Sewaktu Girl mau mutusin Boy, Girl bilang sama Boy
kayak gini nich:
"Kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang
dewasa, Boy...
Menikah bagi cewek adalah kehidupan yang kedua
kalinya! Aku harus bisa
memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Kamu
terlalu miskin, Boy.
Sungguh aku tidak berani membayangkan bagaimana
kehidupan kita setelah
menikah nanti... Good bye, Boy!"

Daaannn... setelah Girl pergi ke Perancis, Boy
bekerja keras, dia
berjuang dengan sekuat tenaga, dia pernah menjual
koran, menjadi
karyawan sementara, bisnis kecil-kecilan, dan setiap
pekerjaan dia
kerjakan dengan sangat baik dan tekun...

Sudah lewat beberapa tahun. Karena pertolongan teman
dan kerja kerasnya,
akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan. Dia sudah
kaya, tetapi hatinya
masih tertuju pada Girl, dia masih tidak bisa
melupakannya.

Pada suatu hari, waktu itu hujan, dari dalam
mobilnya, Boy melihat
sepasang orang tua sedang berjalan sangat pelan di
samping mobilnya. Dia
mengenali mereka! Mereka adalah orang tuanya Girl.

Boy ingin menunujukkan kepada kedua orang tua itu
bahwa sekarang ia
telah menjadi orang yang sukses. Ia tidak hanya
mempunyai beberapa rumah
pribadi, tetapi juga mempunyai beberapa villa,
perusahaan sendiri, dan
beberapa buah istri (eh salah jack!) maksud gua,
beberapa buah mercy,
gitchuu lhooo! Btw Boy ingin agar mereka tahu kalau
Boy bukan orang yang
miskin lagi, dia sekarang adalah seorang "boss". Dan
Boy mengendarai
mobilnya dengan sangat pelan sambil mengikuti
sepasang orang tua
tersebut.

Hujan terus turun, tanpa henti, biarpun kedua orang
tua itu memakai
payung, tetapi badan mereka tetap basah kuyup karena
hujan. Sewaktu
mereka sampai di tempat tujuan, Boy tercengang oleh
pemandangan yang ada
di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman! Dan
dia melihat di atas
papan nisan, ada sebuah foto Girl yang sedang
tersenyum, senyum yang
sangat manis, hanya untuknya.

Di samping makamnya yang kecil itu, tergantung
burung-burung kertas yang
dibuatkan Boy, dalam hujan, burung-burung kertas itu
terlihat begitu
hidup. Kedua orang tua Girl memberitahu Boy, bahwa
Girl tidak pergi ke
Paris, Girl terserang kanker darah, Girl pergi ke
surga. Girl ingin Boy
menjadi "orang", mempunyai keluarga yang harmonis,
maka dengan terpaksa
Girl berbuat demikian terhadap Boy. Girl bilang
bahwa dia sangat
mengerti Boy, dia percaya kalau Boy pasti akan
berhasil.

Girl juga mengatakan, kalau pada suatu hari Boy
datang ke makamnya, Girl
berharap agar Boy mau membawakan beberapa burung
kertas untuknya. Boy
langsung berlutut, berlutut di depan makam Girl, dan
menangis dengan
begitu sedihnya. Hujan pada hari itu terasa tidak
akan pernah berhenti,
membasahi sekujur tubuh Boy. Boy teringat akan
senyum Girl yang begitu
manis dan polos. Dan mengingat semua itu, serasa
hatinya pedih dan mulai
membeku, serasa matanya meneteskan air mata darah...

Sewaktu kedua orang tua ini keluar dari pemakaman,
mereka melihat Boy
sudah membukakan pintu mobil untuk mereka. Dan lagu
sedih pun mengalun
dari dalam mobil tersebut.
"Hatiku tidak pernah menyesal
Semuanya hanya untukmu...
Seribu burung kertas, seribu ketulusan hatiku
Beterbangan di dalam angin
Menginginkan bintang-bintang bersebaran di langit
Bersama-sama melewati sungai perak
Apakah aku bisa bertemu denganmu lagi?
Tidak takut berapapun jauhnya
Sekarang,
Aku hanya ingin langsung berlari ke sampingmu
Dan menggapaimu...
Masa lalu seperti asap
Hilang dan tak'kan pernah akan kembali
Dan itu semua menambah kerinduan di hatiku
Bagaimanapun dicari
Jodoh kehidupan ini pasti tidak akan pernah berubah
Posted by monashyip, Friday, May 11, 2007 9:31 AM | 0 comments |

Hebatnya Cinta

Pernahkah kamu merasakan, bahwa kamu mencintai
seseorang, meski kamu tahu ia tak sendiri lagi, dan
meski kamu tahu cintamu mungkin tak berbalas, tapi
kamu tetap mencintainya,

Pernahkah kamu merasakan, bahwa kamu sanggup
melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai,
meski kamu tahu ia takkan pernah peduli ataupun ia
peduli dan mengerti, tapi ia tetap pergi.

Pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta, tersenyum
kala terluka, menangis kala bahagia, bersedih kala
bersama, tertawa kala berpisah,

Aku pernah,.........

Aku pernah tersenyum meski kuterluka karena kuyakin
Tuhan tak menjadikannya untukku,
Aku pernah menangis kala bahagia, karena kutakut kebahagiaan cinta
ini akan sirna begitu saja,

Aku pernah bersedih kala bersamanya, karena kutakut
aku kan kehilangan dia suatu saat nanti, dan......

Aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya,
karena sekali lagi, cinta tak harus memiliki, dan
Tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain
untukku.

Aku tetap bisa mencintainya, meski ia tak dapat
kurengkuh dalam pelukanku, karena memang cinta ada
dalam jiwa, dan bukan ada dalam raga.


Email ini gue dapet dari salah satu temen baik gue..
Dan sangat menyentuh gue.


Semua orang pasti pernah merasakan cinta.. baik dari
orang tua... sahabat.. kekasih dan akhirnya pasangan hidupnya.


Buat temenku yg sedang jatuh cinta.. selamat yah..
karena cinta itu sangat indah. Semoga kalian selalu berbahagia.


Buat temanku yg sedang terluka karena cinta...
Hidup itu bagaikan Roda yang terus berputar,
satu saat akan berada di bawah dan hidup terasa begitu sulit,
tetapi keadaan itu tidak untuk selamanya,
bersabarlah dan berdoalah karena cinta yang lain
akan datang dan menghampirimu.

Buat temanku yang tidak percaya akan cinta... buka
hatimu jangan menutup mata akan keindahan yang ada
di dunia maka cinta membuat hidupmu menjadi bahagia.


Buat temanku yang mendambakan cinta.. bersabarlah..
karena cinta yang indah tidak terjadi dalam
sekejab.. Tuhan sedang mempersiapkan segala yang
terbaik bagimu.

Buat temanku yang mempermainkan cinta.... Sesuatu
yang begitu murni dan tulus bukanlah untuk
dipermainkan. Cinta bukan suatu kehampaan. Semoga
kalian berhenti mempermainkan cinta dan mulai
merasakan kebahagiaan yang seutuhnya.
Posted by monashyip, 9:29 AM | 0 comments |

Kuatnya Sebongkah Harapan

Dahulu, ada seorang pengusaha yang cukup berhasil di kota ini. Ketika sang suami jatuh sakit, satu per satu pabrik mereka dijual. Harta mereka terkuras untuk berbagai
biaya pengobatan. Hingga mereka harus pindah ke pinggiran kota dan membuka rumah makan sederhana. Sang suami pun telah tiada. Beberapa tahun kemudian, rumah makan itu pun harus berganti rupa menjadi warung makan yang lebih kecil sebelah pasar. Setelah lama tak mendengar kabarnya, kini setiap malam tampak sang istri dibantu oleh anak dan menantunya menggelar tikar berjualan lesehan di alun-alun kota. Cucunya sudah beberapa. Orang-orang pun masih mengenal masa lalunya yang berkelimpahan. Namun, ia tak kehilangan senyumnya yang tegar saat meladeni para pembeli.
Wahai ibu, bagaimana kau sedemikian kuat?
"Harapan nak! Jangan kehilangan harapan. Bukankah seorang guru dunia pernah berujar, karena harapanlah seorang ibu menyusui anaknya. Karena harapanlah kita menanam pohon
meski kita tahu kita tak kan sempat memetik buahnya yang ranum bertahun-tahun kemudian. Sekali kau kehilangan harapan, kau kehilangan seluruh kekuatanmu untuk
menghadapi dunia".

Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Posted by monashyip, 9:24 AM | 0 comments |

Kehidupan yang Berarti

Berapa umur anda saat ini?

25 tahun, 35 tahun, 45 tahun, 55 tahun atau bahkan sudah

mendekati 60 tahun...

Berapa lama anda telah melalui kehidupan anda?

Berapa lama lagi sisa waktu anda untuk menjalani kehidupan?

Tidak ada seorang pun yang tahu kapan kita mengakhiri hidup

ini.

Matahari terbit dan kokok ayam menandakan pagi telah tiba.

Waktu untuk kita bersiap melakukan aktivitas, sebagai

karyawan, sebagai pelajar, sebagai seorang profesional, dll.

Kita memulai hari yang baru. Macetnya jalan membuat kita

semakin tegang menjalani hidup.

Terlambat sampai di kantor, itu hal biasa.

Pekerjaan menumpuk, tugas dari boss yang membuat kepala

pusing, sikap anak buah yang tidak memuaskan, dan banyak

problematika pekerjaan harus kita hadapi di kantor.

Tak terasa, siang menjemput..."

Waktunya istirahat..makan-makan.." Perut lapar, membuat

manusia sulit berpikir.

Otak serasa buntu. Pekerjaan menjadi semakin berat untuk

diselesaikan. Matahari sudah berada tepat diatas kepala.

Panas betul hari ini... Akhirnya jam istirahat selesai,

waktunya kembali bekerja...

Perut kenyang, bisa jadi kita bukannya semangat bekerja malah

ngantuk. Aduh tapi pekerjaan kok masih banyak yang belum

selesai.

Mulai lagi kita kerja, kerja dan terus bekerja sampai akhirnya

terlihat di sebelah barat...Matahari telah tersenyum seraya

mengucapkan selamat berpisah. Gelap mulai menjemput.

Lelah sekali hari ini. Sekarang jalanan macet. Kapan saya

sampai di rumah. Badan pegal sekali, dan badan rasanya lengket.

Nikmatnya air hangat saat mandi nanti. Segar segar...

Ada yang memacu kendaraan dengan cepat supaya sampai di rumah

segera, dan ada yang berlarian mengejar bis kota bergegas

ingin sampai di rumah.

Dinamis sekali kehidupan ini. Waktunya makan malam tiba.

Sang istri atau mungkin Ibu kita telah menyiapkan makanan

kesukaan kita.

"Ohh..ada sop ayam" .

"Wah soto daging buatan ibu memang enak sekali".

Suami memuji masakan istrinya, atau anak memuji masakan

Ibunya. Itu juga kan yang sering kita lakukan. Selesai makan,

bersantai sambil nonton TV. Tak terasa heningnya malam telah

tiba. Lelah menjalankan aktivitas hari ini, membuat kita

tidur dengan lelap. Terlelap sampai akhirnya pagi kembali

menjemput dan mulailah hari yang baru lagi.

Kehidupan... ya seperti itu lah kehidupan di mata sebagian

besar orang.

Bangun, mandi, bekerja, makan, dan tidur adalah kehidupan.

Jika pandangan kita tentang arti kehidupan sebatas itu,

mungkin kita tidak ada bedanya dengan hewan yang puas dengan

bisa bernapas, makan, minum, melakukan kegiatan rutin, tidur.

Siang atau malam adalah sama. Hanya rutinitas...sampai

akhirnya maut menjemput.

Memang itu adalah kehidupan tetapi bukan kehidupan dalam

arti yang luas. Sebagai manusia jelas kita memiliki perbedaan

dalam menjalankan kehidupan.

Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi

diri kita untuk orang lain.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka

dengan orang yang kita sayangi.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita bisa mengenal orang

lain.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita melayani setiap umat

manusia.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan

kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi sesama kita.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus

belajar tentang arti kehidupan.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur

kepada Yang Maha Kuasa .. Kehidupan adalah ... dll.

Begitu banyak Kehidupan yang bisa kita jalani.

Berapa tahun anda telah melalui kehidupan anda ?

Berapa tahun anda telah menjalani kehidupan rutinitas anda?

Akankah sisa waktu anda sebelum ajal menjemput hanya anda

korbankan untuk sebuah rutinitas belaka ?

Kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput, mungkin 5 tahun

lagi, mungkin 1 tahun lagi, mungkin sebulan lagi, mungkin

besok, atau mungkin 1 menit lagi.

Hanya Tuhanlah yang tahu...

Pandanglah di sekeliling kita... ada segelintir orang yang

membutuhkan kita.

Mereka menanti kehadiran kita.

Mereka menanti dukungan kita.

Orang tua, saudara, pasangan, anak, sahabat dan sesama......

Selamat menjalani hidup yang lebih berkualitas....
Posted by monashyip, 9:23 AM | 0 comments |

Taman di Dalam Diri

Noge, seorang remaja dari sebuah dusun di pedalaman Irian sana suatu

ketika diajak oleh pamannya untuk jalan-jalan ke kota Jakarta. Sang

paman yang seorang pengusaha sukses di ibukota itu kemudian membawa Si

Noge berkeliling kota. Seperti rusa masuk kampung, Noge begitu tertegun

melihat gemerlapnya kota metropolitan itu. Ia berdecak kagum menyaksikan

gedung-gedung pencakar lagi di Jalan Thamrin, Sudirman dan Gatot

Subroto. Ia membayangkan betapa enaknya hidup di kota yang semuanya

serba "wah" dibandingkan di desanya yang listrik saja belum terpasang.

Oleh sang paman, Noge kemudian diajak makan siang di sebuah restoran

eropa terkenal. Saat sang paman sibuk memilih menu makan siangnya, Si

Noge hanya terdiam sambil memelototi menu tersebut. Ia merasa sangat

asing karena belum pernah mengenal makanan-makanan dalam menu tersebut.

Maklum anak kampung! Meski telah dipersilakan untuk memilih sendiri, Si

Noge tetap saja bingung. Semula ia ingin menanyakan kepada sang paman

aneka makanan dalam menu tersebut. Namun niat itu diurungkanya mengingat

restoran tersebut sangat ramai siang itu.

Lagipula ia merasa malu dan gengsi kalau sampai ketahuan ia dari dusun.

Akhirnya Noge memutuskan untuk memilih masakan yang serupa dengan yang

dipesan oleh sang paman. Misalnya ketika sang paman minta tenderloin

steak, ia pun langsung angkat suara, "Saya juga tenderloin steak."

Ketika sang paman mengatakan, "Well done", Noge pun mengikutinya dengan

sempurna, "Well done." Tak ada yang tahu kalau Si Noge tak sedikit pun

memahami apa yang diucapkannya. Ketika makanan disajikan di meja, Si

Noge pun menunggu apa yang akan dilakukan sang paman. Ketika sang paman

memegang pisau, ia pun ikut memegang pisau.

Ketika sang paman memegang garpu, ia pun ikut mengangkat garpu. Siang

itu, Si Noge betul-betul menjadi hasil fotokopi yang sempurna alias

seindah aslinya (baca: sang paman).

Setelah menikmati menu penutup, sang paman kemudian mengambil tisu dan

tusuk gigi lalu membersihkan sisa makanan yang masih terselip di

gigi-giginya. Sayangnya Si Noge tak bisa melihat jelas apa yang sedang

dilakukan sang paman karena mulut sang paman tertutup tisu.

Namun ia pun enggan untuk bertanya. Ia tetap mengikuti gerakan sang

paman. Usai membereskan tagihan, keduanya pun keluar dari restoran

tersebut. Sang paman lalu bertanya, "Noge, bagaimana makan siang kita?

Apakah kamu kenyang dan bisa menikmatinya?" Dengan tersenyum Noge

menjawab, "Luar biasa, paman! Semua makanan enak-enak dan saya suka.

Cuma menu yang terakhir itu saya kurang suka. Kenapa keras dan

pahit-pahit seperti rasa kayu?" Oh, oh... rupanya Si Noge memakan tusuk

gigi yang dianggapnya sebagai menu terakhir. Sang paman pun hanya bisa

tersenyum melihat ulah keponakannya itu.

Apa hikmah yang bisa kita petik dari cerita di atas? Sadar atau tidak,

dalam hidup ini kita cenderung ingin menjadi orang lain. Kita sering

meniru habis-habisan apa yang dilakukan oleh tokoh idola kita.

Kita ingin menjadi seperti mereka. Saya pun pernah mengalami hal

tersebut yang akhirnya membuat saya sadar kalau saya tidak akan pernah

mencapai potensi maksimal saya jika mencoba menjadi orang lain.

Setiap manusia unik adanya. Ada kelebihan dan kekurangan. Jika kita

mencoba menjadi orang lain, keunikan kita akan hilang. Kita hanya akan

menjadi sebuah barang imitasi yang buruk! Kita akan kehilangan jati diri

kita. Saya tidak sedang mengajak Anda untuk memusuhi orang lain. Sama

sekali tidak! Seberapa pun hebatnya orang itu, kita hendaknya

menempatkan orang tersebut hanya sebagai tokoh panutan untuk memotivasi

kita bergerak maju tetapi kita tetap harus bertumbuh menjadi diri kita

sendiri. Terlalu sayang kalau keunikan yang diberikan Tuhan kita

sia-siakan begitu saja hanya karena terlalu mengidolakan seseorang

secara berlebihan. Oleh karena itu, ambillah waktu untuk memeriksa diri

kita. Apa saja keunikan diri kita? Apa kelebihan yang kita miliki yang

tidak dimiliki orang lain? Apa saja ketrampilan dan keunggulan saya

dibandingkan orang lain? Temukan itu dan kembangkan.

Mungkin Anda masih ingat lagu Hero yang dilantukan oleh Mariah Carey.

Lagu yang sangat memotivasi itu jelas-jelas menyatakan ada seorang

pahlawan yang sedang bersembunyi dalam diri kita. There's a hero when

you look inside your heart! Memang terkadang diperlukan waktu yang cukup

lama untuk bisa menemukan sang pahlawan itu. Namun percayalah jika Anda

bisa menemukannya, perjalanan sukses Anda akan terasa lebih bermakna dan

indah. Hati Anda pun akan bernyanyi riang, penuh sukacita.

Injinkanlah saya menceritakan langkah-langkah yang telah saya tempuh

untuk bisa menemukannya. Pertama melalui dialog intensif dengan diri

sendiri. Saya mencoba berdamai dengan diri sendiri dan minta maaf kepada

diri sendiri karena selama ini telah mengabaikan potensi tersebut.

Kedua, sembari melakukan proses ini saya pun memperkuat hubungan

komunikasi saya dengan-Nya. Ketiga, saya berdiskusi dengan orang-orang

terdekat saya yang mencintai saya tanpa syarat. Mereka mengasihi saya

dan berharap saya bisa bertumbuh sesuai dengan talenta yang diberikan

Tuhan.

Lewat proses ini saya kemudian menemukan kelebihan dan kekurangan saya.

Saya makin bisa menerima diri ini dan mencintainya sepenuh hati. Ken

Blanchard pernah berujar, "People who feel good about themselves produce

good results." Ya, orang-orang yang merasa OK dengan dirinya akan

menghasilkan hal-hal baik. Ingat, orang yang tidak bisa mencintai

dirinya cenderung sulit untuk bisa mencintai orang lain. Saya pun

berkomitmen untuk mengembangkan kelebihan saya.

Kalau Anda memulai perjalanan sukses dengan potensi yang telah Anda

miliki, Anda akan lebih mudah menggapai impian Anda dibandingkan

berusaha mencari sesuatu di luar sana. Rumput tetangga (tidak) selalu

lebih hijau!

Saya pun teringat sebuah cerita tentang jendral terbesar yang ditulis

oleh Mark Twain. Konon, suatu ketika ada seorang pria meninggal dan

bertemu dengan penjaga pintu surga. Menyadari sang penjaga pintu surga

pastilah orang yang bijaksana dan berpengetahuan luas, si pria ini mulai

bertanya, "Bapak penjaga pintu surga yang saya hormati, saya selalu

tertarik dengan sejarah militer selama bertahun-tahun.

Bisakah bapak katakan kepada saya, siapa jenderal terbesar sepanjang

masa?" Sang penjaga pintu surga menanggapinya dengan segera. "Oh itu

pertanyaan mudah. Orang yang kau maksud itu ada di sana," kata sang

penjaga pintu surga sambil menunjuk ke arah seorang pria lainnya di

pojok. "Bapak, engkau pasti keliru. Aku mengenal orang itu di dunia dan

ia cuma pegawai rendahan biasa," kata pria yang masih penasaran itu.

Penjaga pintu surga pun menjelaskan, "Benar katamu bahwa ia cuma pegawai

rendahan biasa. Tetapi ia sebetulnya bisa menjadi jenderal terbesar

sepanjang masa kalau saja ia menjadi jenderal."

Akhirnya, saya ingin kita semua sadar kalau hari ini adalah hari pertama

dari sisa kehidupan kita di muka bumi ini. Buatlah itu berarti. Daripada

sibuk memandangi rumput di halaman tetangga, lebih baik Anda mencari

"taman" di dalam diri Anda, mengolahnya dengan serius, mengembangkannya

sehingga suatu saat ia akan menghasilkan "buah" berlimpah.

Sumber: Taman di Dalam Diri oleh oleh Paulus Winarto. Paulus Winarto

adalah pemegang dua Rekor Indonesia dari MURI (Museum Rekor Indonesia),

yakni sebagai pembicara seminar pertama yang berbicara dalam seminar di

angkasa dan penulis buku yang pertama kali bukunya diluncurkan di

angkasa.
Posted by monashyip, 9:22 AM | 0 comments |

Terimalah Apa Adanya

Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya

sungguh megah.

Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati

hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa

mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria

dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang

setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang,

aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana

memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah

tersebut. "Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita

sukai dari pasangan kita; Kemudian, kita akan membahas bagaimana

merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama

lebih bahagia....." Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal

dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan

tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab

hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang

terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika

sarapan, mereka siap mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya",

kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya.

Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman... Ketika ia mulai

membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia

memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir.....

"Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan...

" jawab suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu

kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan

bahagia "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun

di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak

ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik

bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang.... "

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta

serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya...

Ia menunduk dan menangis.....

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan

sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-

hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan

pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang

buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak

hal-hal yang indah di sekeliling kita ? Saya percaya kita akan

menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur

untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.
Posted by monashyip, 9:19 AM | 0 comments |

JANGAN LEPASKAN CINTA

Cerita saya ini hanyalah sebuah cerita biasa dari kehidupan seorang wanita.

Saya membagi cerita karena ingin membagi kebahagian yang telah saya dapatkan dalam kehidupan.

Saya dilahirkan dari sebuah keluarga pekerja keras.

Papa adalah seorang pengusaha yang berhasil. Sejak kecil, saya lebih dekat

dengan Papa, hal itu membuat saya menjadi seperti seorang laki-laki.

Bukan dalam penampilan, tapi dari cara berpikir dan cara mengambil keputusan dan cara saya berbuat. Dan saya pun seorang pekerja keras seperti Papa. Dengan bekerja keras dan adanya emansipasi, saya berhasil memiliki semua yang saya inginkan dalam hidup.

Dalam kehidupan sehari-hari, saya agak nakal, keras kepala dan suka
berganti

pacar dan mencoba sesuatu yang baru. Saya mempunyai jiwa petualang
layaknya seorang laki-laki mungkin karena dekat dengan Papa saya.

Pada suatu kegiatan, saya bertemu dengan seorang pria, yang kemudian
menjadi suami saya. Calon suami saya itu sebenarnya bukan type ideal
saya. Saya melihat banyak kekurangan dari nya karena dia tidak seperti
layaknya

laki-laki yang saya idamkan sebagai laki-laki ideal. Tapi ada hal yang
menarik

dari nya dan saya pun tidak tahu itu apa, yang membuat saya senang
bersama dengan dia. Dan anehnya kami pun berpacaran.
Pacaran kami tidak seindah seperti layaknya cerita cinta Cinderella.
Kami sering bertengkar, kami sering saling menyakiti satu sama lain. Mungkin
calon suami saya tersebut malu karena dia tidak memiliki banyak hal
seperti yang saya miliki. Dia sangat angkuh dan sombong seakan-akan
dialah orang yang paling pintar diantara kami berdua. Kami pun seperti
kucing dengan tikus, selalu bertengkar sehingga kami pun berpisah,
walaupun kami kembali pacaran lagi. Yang terjadi kemudian adalah kami
menjadi putus dan sambung berulang kali. Saya pun lelah dan menjadi
sangat membenci dia lalu memutuskan untuk meninggalkannya. Lagipula keluarga Saya tidak menyukainya karena dianggap hanya akan mengambil keuntungan materi yang keluarga kami miliki.

Saya pun mencoba menjalin hubungan dengan pria lain. Ketika gagal, saya

Mencoba pria lain lagi dan begitulah seterusnya. Satu hal yang saya
Tidak mengerti kenapa saya selalu mengingat pada calon suami saya tsb.
Begitulah saya melewati hari-hari dalam tahun-tahun yang berlalu dalam
kehidupan saya.

Waktu berjalan dan secara kebetulan saya pun bertemu dengannya lagi di
Suatu kota. Dia mengajak saya untuk meluangkan waktu luang bersama. Saya pun setuju walaupun sebenarnya saya sangat enggan karena mengingat rasa
benci saya kepadanya dan sikapnya yang angkuh dan sombong.

Kami pun bertukar cerita tentang kehidupan kami masing-masing. Saya
Melihat bagaimana keangkuhan dan kesombongan seorang pria ketika bercerita tentang keinginannya dan bagaimana menjalani hidup dengan kesendiriannya. Sampai pada akhirnya kami pun bernostalgia tentang hubungan kami. Saya melihat perubahan wajah padanya, matanya seakan-akan menerawang dengan kosong. Tiba-tiba saya melihat wajahnya seperti seorang yang tak berdaya. Saya tidak melihat lagi keangkuhan dan kesombongan dari seorang pria dalam dirinya,
yang saya rasakan kelembutan hati seorang pria.



Saya melihat dia hanyalah seorang manusia biasa yang mencoba bertahan
tegar dalam masalah-masalah yang dihadapinya. Saat itu juga saya
menyadari, bahwa dia tidaklah seangkuh dan sesombong yang selama ini
saya rasakan. Saya bisa merasakan sedih yang dia rasakan ketika saya
memutuskan untuk berpisah dengan dia. Saya baru menyadari bahwa dia sudah merasa tidak
mampu membuktikan betapa dia sangat mencintai saya.

Ketika saya kembali ke hotel, saya pun menangis dan menyesali semua
kebodohan yang telah terjadi. Saya kehilangan calon suami saya karena
saya menginginkan dia sesuai dengan apa yang saya inginkan, dan ketika
dia tidak mampu seperti yang saya inginkan, saya pun marah dan membenci
dia tanpa melihat diri saya sendiri apakah saya juga mau berubah seperti
apa yang diinginkan olehnya. Saya tidak bisa melihat dia sebagai seorang
yang sempurna dengan kekurangan dan kelebihan yang dimiliknya dan saya
tidak menyadari bahwa dia telah berubah seperti kemauan saya dengan
semua kemampuan dia. Saya pun jadi membenci diri saya karena tidak mampu
melihat begitu banyak hal baik yang diberikan olehnya untuk membahagiakan saya. Saya tidak mampu melihat kebahagian dan tawa yang diberikan olehnya dalam hidup saya.
Kemudian saya akhirnya menyadari, apa yang saya suka darinya yang tidak
mampu diberikan oleh pria lain adalah dia telah membuat hidup saya
seperti alunan nada yang indah. Terkadang, nada itu sangat tinggi sehingga
menyayat hati, terkadang sangat rendah sampai tidak bisa di dengar kemudian mengalun dengan cepat dan penuh dentaman tetapi penuh keriangan. Calon suami saya bukan seperti pria lainnya. Dia mengajar saya melihat dengan cara yang
berbeda. Kejujuran dia kadang menyakitkan hati saya, tapi itulah yang
membuat saya mencintai dia, karena dia mau mencintai saya dengan cara
yang berbeda dengan pria lain.

Dia ingin agar saya menjadi lebih baik. Dan saya pun melihat bahwa dia
Sama seperti Papa saya, seorang laki-laki yang tahu apa yang diinginkan dalam hidupnya dan mau berjuang untuk cita-citanya.

Saya memutuskan mengajaknya bertemu dan saya pun melamar dia.

Suami saya kaget tapi dia menerima lamaran saya. Saya menangis bahagia
Dan untuk pertama kali saya melihatnya menangis. Saya bahagia karena saya
Telah menyia-nyiakan cinta saya selama ini dan ketika saya memutuskan untuk merengkuh cinta itu kembali, cinta masih berpihak pada saya. Dan itulah keputusan paling gila yang saya lakukan dalam hidup saya.



Saya mendapat banyak cobaan untuk cinta yang saya inginkan terutama dari

keluarga saya, tetapi saya tetap percaya pada cinta. Memang saya tidak

mendapatkan semua yang saya inginkan dalam hidup, tetapi saya
mendapatkan

satu hal yang paling indah dan berharga yang dapat diberikan oleh
kehidupan

yang tidak mungkin saya tukar dengan apapun. Saya mempunyai keluarga dan

anak-anak yang membuat saya bisa ketawa dan bisa menangis, bisa membuat

saya senang dan marah, tapi itulah kehidupan. Dan seperti itulah
kehidupan

semestinya di jalani.



Saat ini sebagai wanita, saya pun menyadari bahwa saya memang diambil
dari

tulang rusuk laki-laki. Dan saya sadar bahwa Pria adalah mahluk paling
sempurna yang di ciptakan Allah. Pria adalah mahluk yang paling tegar
tapi juga

paling sensitif setelah saya menyadari bahwa sebagian besar perancang
busana, juru masak, ahli seni, arsitek, akuntan dll adalah pria. Mereka,
kaum pria mampu kelihatan tegar dan keras di depan orang banyak bahkan
mungkin di depan wanita yang dicintainya tapi hatinya tetap sensitif
melebihi wanita. Saya selalu mengutamakan kepentingan suami dan
anak-anak saya. Saya mau mengorbankan karir dan keinginan saya pribadi.
Ketika saya mengorbankan kepentingan pribadi demi cinta, saya memperoleh
lebih dari yang saya inginkan, karena saya mendapatkan seorang suami
yang selalu mempunyai waktu untuk selalu berbagi. Suami yang mau
mengajak saya jalan berdua di malam hari, mencuci piring bersama dan
memberi kejutan-kejutan yang menyenangkan hati saya di kala gundah.



Hampir tiap hari saya bertengkar dengan suami saya. Dari hal kecil
masalah

pakaian dan belok kiri atau kanan ketika jalan,sampai masalah besar
seperti

suami saya yang memilih jalan dengan teman-temannya daripada ke rumah

orang tua yang membuat saya membenci dia lalu kami diam bermusuhan
selama beberapa hari. Terkadang kami bertengkar karena suami saya
melakukan sesuatu yang saya tidak suka tanpa mau menyadari bahwa apa
yang dibuat oleh suami saya adalah untuk kebaikan saya. Tapi itulah
cinta ketika saya merasa saya tidak malu menunjukkan diri saya apa
adanya ke suami saya. Dan semua pertengkaran itu tidak ada artinya
dibanding kebahagiaan dan kedamaian yang mampu suami saya berikan. Saya
dapat tidur dengan tenang karena suami saya akan memeriksa anak- anak
kami dan semua pintu dan jendela pada malam hari. Ketika saya
berpura-pura tidur dengan sembarangan maka suami saya akan merapikan
selimut saya dan menyingkir agar saya tidur tenang. Suami saya akan
membereskan berkas-berkas di meja saya agar saya bisa langsung berangkat
ke kantor dan jika ada yang ketinggalan suami mau memutar balik
kendaraan kami walaupun dia tetap marah. Tapi apapun yang terjadi kami
tetap bersama bukan karena kami diikat dalam sebuah pernikahan tetapi
kami mengikatkan diri dalam cinta kami.

Saya dapat bertengkar dengan hebatnya tanpa takut karena saya yakin
cinta

kami lebih besar dari keegoisan kami masing-masing.



Apa yang ingin saya sampaikan kepada anda semua kaum wanita adalah hal
yang sederhana. Pertama adalah salah ketika anda berpikiran anda akan

berhasil meraih karir atau cita-cita pribadi anda dengan hidup sendiri
dengan

alasan apapun, karena sudah tertulis bahwa manusia hidup berpasangan.
Karena setiap pria dan wanita akan saling memberi dan saling berbagi.
Kedua, kehidupan berkeluarga itu sangat rumit dan kompleks, jauh
melebihi mengurus

perusahaan-perusahaan, karena tidak ada struktur organisasi, SOP,
manajemen

tertulis dll. Bisa anda bayangkan anak anda yang tidak mau menurut
perintah

anda, tetapi anda tidak bisa memecat dia atau pun ketika anda sedang
capek dan tiba-tiba suami anda bertanya dimana kaos dalam di taruh dan
anda tidak

bisa menggantung di pintu anda tulisan "Jangan Diganggu, Lagi Sibuk"
karena

anda satu kamar dengan dia atau anda harus mengeluarkan dana non budget
hanya karena tembok anda di coret-coret oleh anak anda tanpa bisa
mengeluarkan Surat Peringatan. Tetapi kalau anda bisa mengatasi dan
menikmati kehidupan keluarga anda dan mampu belajar dari kehidupan
berkeluarga, maka percayalah anda akan menjadi wanita yang berhasil.



Tidak ada wanita yang berhasil dan terkenal dalam dunia ini yang hidup
sendirian. Semua wanita yang berhasil selalu mempunyai keluarga yang
baik,

karena wanita lah yang mengatur sebuah keluarga. Dan saat itulah anda
akan

menyadari kenapa wanita diambil dari tulang rusuk pria. Bahkan saya
berbagi

cerita ini untuk wanita-wanita yang menginginkan semua hal yang terbaik
dalam

dirinya. Saya tetap seorang isteri yang menyiapkan pakaian suami saya,

menyiapkan makan di rumah saya dan segala sesuatu dalam rumah tangga

saya. Dan jika saya harus memilih, maka saya memilih keluarga saya
dibanding

dengan karir saya yang terkenal.



Akhir kata, jika anda percaya sudah menemukan cinta anda dan pasangan
hidup

anda, berjuang lah mendapatkannya dan jangan lepaskan cinta anda.

Mungkin jalan cerita cinta anda tidak semulus cerita teman anda atau
orang tua anda, tetapi ketika anda mau berjuang demi cinta anda, anda
akan melihat dalam cinta, segala sesuatu akan tampak lebih indah.Jangan
terpaku pada hal-hal kecil, nasehat saya, jika anda mampu menghitung
semua kesalahan dan sikap dia yang membuat anda benci pada pasangan
anda, percayalah anda tidak akan pernah sanggup menghitung kebaikan,tawa
dan kebahagiaan yang dia berikan pada anda, dan itulah cinta.

Hidup itu indah bukan karena jalan yang harus kita lalui itu mudah
tetapi karena jalan kehidupan itu berat dan berliku kadang menanjak dan
menukik turun dengan tajam dan bergelombang dan akhirnya anda akan
merasa bahagia

tanpa mengingat apa yang telah anda lalui jika anda mau tetap teguh
dengan

cinta anda.

Saya tidak mau anda mengalami hidup seperti saya yang telah menyia-
nyiakan

cinta saya karena ke egoisan saya. Terkadang kita baru menyadari sesuatu
itu begitu berharga ketika kita kehilangan.



Diantara semua yang ada didunia, maka cintalah yang paling terbesar.

Saya adalah seorang CEO di salah satu perusahaan terbesar di Amerika
bahkan

di dunia.

Dan saya lebih bangga menyebut diri saya sebagai seorang isteri dan ibu

yang bahagia karena untuk itulah Allah menciptakan saya di dunia ini.
Posted by monashyip, 9:03 AM | 0 comments |

Karya Jangan Dihambat Usia

Pembaca, sebenarnya tidak ada kata terlalu muda ataupun terlalu tua untuk mencapai apa yang ingin Anda raih.

Cobalah pertimbangkan kehidupan orang-orang ini: George Burns memperoleh piala Oscar ketika usianya sudah mencapai 80 tahun, Golda Meir menjadi Perdana Menteri Israel pada usia 71 tahun, Mozart baru berusia 7 tahun ketika komposisinya diterbitkan untuk pertama kali, Moses mulai melukis ketika dia berusia 80 tahun.

Dia telah menyelesaikan lebih dari 1.500 buah lukisan selama hidupnya, dan 25% dari lukisannya diselesaikan ketika dia berusia 100 tahun, Benyamin Franklin menerbitkan surat kabar ketika dia berusia 16 tahun, dan dia membantu menyusun kerangka UUD Amerika Serikat ketika dia berusia 81 tahun.

Michaelangelo berusia 71 tahun ketika dia mengukir Basilika St.Petrus, S.I. Hayakawa pensiun dari jabatannya sebagai rektor Universitas San Fransisco ketika berusia 70 tahun, dan kemudian terpilih sebagai angggota Senat, Casey Stengel tidak ingin pensiun dari jabatannya sebagai manajer N-Y Mats hingga dia mencapai usia 75 tahun.

Demikianlah soal usia, semuanya adalah soal persepsi. Sayangnya, dalam hidup ini, soal usia ini, seringkali kita jadikan alasan. Gagal, seringkali kita cari alasan pada soal usia. Tidak mendapat kesempatan, seringkali pula usia yang dijadikan alasannya. Memang saat ini banyak organisasi dan perusahaan yang membatasi usia tertentu yang dianggap masih produktif. Ini adalah bagian dari aturan dalam perusahaan. Namun, semuanya kembali kepada diri kita sendiri.

Apakah kita menerima begitu saja aturan itu dan memberlakukannya dalam hidup kita? Kenyataannya, kita bisa melanggar aturan usia ini dalam soal kesuksesan pribadi. Tua, bukanlah inti masalahnya. Inti masalahnya adalah soal bagaimana kita mau belajar, berjuang, menggali pengalaman serta membangun kebijaksaan dalam hidup.

Di usia berapa pun, kita punya kesempatan mencoba, tidak perlu menyerah dan tetap punya peluang untuk sukses. Sukses, akhirnya, ada pada keinginan dan usaha Anda, bukan pada usia kita.

Tak harus lemah

Siapa bilang bahwa tua harus lemah? Realita menunjukkan bahwa tua tidaklah identik dengan lemah tak berdaya. Namun, acapkali kita mendengar bagaimana orang yang sudah tua, menggunakan ketuaannya sebagai alasan untuk ketidakproduktifannya, untuk kealpaannya serta kekhilafannya.

Usia dalam kenyataannya bukanlah suatu pengambat untuk meraih yang lebih tinggi. Usia pun bukan kendala dalam hal karier dan kerja. Malahan, rambut putih adalah simbol kebijaksanaan dan pengalaman yang sangat berharga.

Orang Jepang sangat menghargai senioritas. Jabatan tertentu di perusahaan Jepang kadang disediakan hanya bagi mereka yang diprediksi telah berambut putih, lambang kematangan.

Mereka percaya bahwa pengalaman akan membuat orang menjadi dewasa. Ada tunjangan khusus bagi yang lama bekerja. Loyalitas dan usia, dihargai oleh mereka.

Celakanya, tidak semua orang tua menjadi matang. Banyak orang yang tua secara usia, namun secara mental, masih terbelakang. Orang ini tua secara badaniah namun sayang, kearifan serta kematangan tidak menyertainya. Tak heran jika ada pepatah, banyak orang menjadi tua tanpa pernah menjadi dewasa. Masalahnya, ketuaan tidaklah selalu sama dengan kematangan. Nah, bagaimana membangun jiwa yang terus-menerus muda ?

Always have fun

Laughter is the best medicine. Mungkin humor dan gembira, tidaklah lantas membuat penyakit dan permasalahan kita lenyap total. Tetapi dengan melihat hidup dari sisi yang ceria, hidup terasa menjadi lebih nikmat.

Lagipula, masalah hidup tidak pernah akan selesai. Ibarat gelombang, setelah surut, akan muncul pasang yang lain. Tetapi hati yang gembira adalah ibarat selancar yang membuat kita dapat menjalani segala pasang surut lautan kehidupan dengan rasa damai.

Itulah sebabnya mereka yang berusia panjang, cenderung memiliki rasa humor yang baik dalam hidupnya.

Hidup kini dan di sini

Kehidupan bukanlah melulu soal usia. Bruce Lee membuktikan bahwa meskipun hidupnya pendek, namun dia dikenang dengan kontribusinya yang luar biasa bagi martial arts, seni bela diri.

Itu sebabnya asalah satu rahasia awat muda yang lain adalah menikmati hidup kini dan di sini. Kuncinya terletak pada kerelaan kita melepaskan masa lampau serta tidak terlalu banyak khawatir akan masa depan. Seperti kata Bruce Lee, "Yang penting bukanlah seberapa panjang Anda hidup. Tetapi bagaimana Anda hidup itulah yang penting". Nikmatilah tarikan napas Anda sekarang, itulah realita terpenting saat ini.

Fisik dan mental


Jangan membiarkan pikiran ataupun fisik menjadi terlalu lama beristirahat dan diam. Janganlah fisik kita, pikiran yang terlalu lama didiamkan pun akhirnya akan melemah.

Konon, sumber penurunan daya otak yang terpenting adalah karena membiarkan otak kita tidak bekerja sama sekali, atropi. Fisik kita pun mestinya senantiasa bergerak pula. Para dokter dan paramedis tahu, jika fisik dibiarkan terlalu lama di suatu tempat tanpa bergerak maka akan mulai muncul borok di badan.

Kenyataan pula, mereka yang berusia panjang ternyata masih memiliki kesibukan dan masih menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan di usianya yang telah menjelang Maghrib.

Jadi, benarlah kata iklan yang berbau motivasi, "Menjadi tua itu pasti. Tetapi, menjadi muda itu soal pilihan".

Sumber: Karya Jangan Dihambat Usia oleh Anthony Dio Martin, Psikolog, penulis buku best seller EQ Motivator, dan Managing Director HR Excellency
Posted by monashyip, 8:51 AM | 0 comments |